
Hari Jadi Kabupaten Kendal.
Kendal salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang masuk bagian kota metropolitan
Sejarah Kota Kendal berasal dari seorang abdi dalem yang sangat rajin dan dikenal mencintai sesama manusia bernama Joko Bahu. Kepribadian Joko Bahu ini menarik perhatian raja Mataram kala itu, Sultan Agung Hanyakrakusuma. Sultan Agung lantas mengangkat Joko Bahu untuk memimpin satu daerah yang kini disebut Kendal itu. Pengangkatan Joko Bahu sebagai Bupati Kendal pertama terjadi pada tanggal 28 Juli 1605, dengan julukan Tumenggung Bahurekso.
Bahurekso sangat mahir dalam membangun wilayahnya. Dalam waktu singkat, Kendal sudah menjadi kabupaten yang maju. Saat Mataram berniat mengusir VOC dari Batavia, Sultan Agung memanggil Tumenggung Bahurekso dan menunjuknya menjadi pemimpin perang Mataram. Dalam penyerangan itu, Tumenggung Bahurekso beserta dua putranya gugur di medan perang.
Masyarakat Kendal kemudian menandai tanggal pengangkatan Tumenggung Bahurekso menjadi Bupati Kendal pertama yaitu tanggal 28 Juli 1605 sebagai Hari Jadi Kabupaten Kendal.
Asal-usul Nama Kendal Meski baru berdiri pada masa Mataram Islam, namun nama Kendal sebenarnya sudah ada sejak Kerajaan Demak.
Namun dalam Babad Tanah Jawi, disebutkan bahwa nama Kendal berasal dari nama Pohon Kendal. Sebelum Kendal terkenal sebagai kabupaten di masa Mataram, daerah ini dulunya pernah menjadi bagian dari Kerajaan Majapahit dengan pusatnya di Kaliwungu. Asal-usul nama Kendal sendiri berkaitan dengan kisah Sunan Katong dengan Empu Pakuwojo. Sunan Katong dan beberapa pengikutnya menetap di daerah Kendal untuk menyebarkan agama Islam.
ada seorang sakti bernama Empu Pakuwojo, yang juga pernah menjadi petinggi kabupaten bawahan Majapahit. Sunan Katong dan Pakuwojo mengadakan adu kesaktian. Jika Pakuwojo kalah, dia akan mau memeluk agama Islam. Dalam pertempuran satu lawan satu itu, keduanya saling adu kesaktian dalam waktu yang lama. Namun Pakuwojo kian terdesak. Dia bahkan berniat untuk melarikan diri, hanya saja terus dikejar oleh Sunan Katong. Hingga akhirnya Pakuwojo menemukan pohon besar yang berlubang. Maka dia pun masuk ke dalam lubang itu untuk bersembunyi. dengan kesaktiannya Sunan Katong bisa mengetahui keberadaan Pakuwojo dan menangkapnya. Saat itulah Pakuwojo mengakui kekalahannya dan memeluk agama Islam. Setelah itu, Sunan Katong memberi nama pohon tempat persembunyian Pakuwojo itu dengan nama Pohon Kendal yang artinya penerang. di pohon tersebut seorang sakti bernama Pakuwojo tercerahkan hatinya sehingga masuk Islam.
Share to :